KAWASAN taman wisata alam (nature recreation park), merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi alam, yang penekanan dan fungsinya adalah pada perlindungan dan sekaligus pelestarian komponen ekosistem tertentu, biasanya karena bentang-alam (landscape) atau karena kehidupan satwa dan tumbuhan tertentu. Kebanyakan taman wisata alam yang ada di Indonesia lebih difokuskan pada bentang-alam, semisal danau yang indah, air terjun, sumber air panas, gua, karst, pasir putih, debur ombak, atau formasi alam yang dikombinasi dengan tradisi penduduk setempat. Taman wisata alam merupakan kawasan konservasi yang tampaknya sangat banyak diintervensi oleh manusia, baik dalam arti pemanfaatannya oleh pengunjung maupun dalam hal pengelolaannya.
Pada prinsipnya, di dalam sebuah taman wisata alam tetap berlaku aturan konservasi secara umum, dalam arti pengunjung tidak diizinkan melakukan pengambilan spesimen satwa atau tumbuhan, baik hidup maupun mati, atau dilarang adanya kegiatan perburuan, dilarang merusak, dilarang menambah dan mengurangi, serta mencemari lingkungan dalam areal. Karena itu, prinsip yang dianut adalah “kill nothing but times, take nothing but pictures, and leave nothing but footprints” – jangan bunuh sesuatu kecuali waktu, jangan ambil sesuatu kecuali gambar, dan jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki. Jadi, kemurnian dan keaslian kondisi taman wisata alam harus tetap dijaga dan dipertahankan.
Taman wisata alam juga memiliki fungsi sebagai pusat penyadaran dan pengembangan wawasan bagi warga masyarakat, terkait dengan pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan alam. Karena itu, dalam kawasan taman wisata alam, dapat diadakan beberapa prasarana dan sarana tertentu, misalnya rest house, trails/jalan setapak, aula atau pendopo untuk informasi, emergency room, dan sarana untuk kebutuhan publik lainnya – namun pada prinsipnya dilarang membangun tempat-tempat penginapan (inn), motel, serta warung atau restoran di dalam kawasan – bahkan termasuk camping ground. Hal yang terakhir ini sangat banyak dilanggar oleh pengelola kawasan sendiri. Sarana-sarana seperti warung atau penginapan, termasuk areal parkir, atau souvenirs shop seharusnya berada di luar kawasan. Di Indonesia, banyak kawasan wisata yang terpepet oleh kerumunan bungalow, dan semacamnya.
Taman wisata alam secara normatif berbeda dengan tempat rekreasi yang juga banyak dikelola di mana-mana, yang tumbuh pesat seperti jamur. Tempat rekreasi (recreation area) adalah kawasan yang dikelola memang khusus untuk kepentingan ekonomis, dan pengelolanya tidak secara langsung diharuskan mematuhi azas-azas konservasi. Dalam sebuah tempat rekreasi, tindakan eksploatasi malah sering dijadikan daya tarik, misalnya dalam bentuk memancing ikan yang ada dalam areal, atau memetik buah-buahan tertentu – yang sebagian memang disediakan oleh pengelola. Selain itu, pada sebuah tempat rekreasi, pengelola dapat melakukan pengaturan sepenuhnya terhadap komponen lingkungan tempat rekreasi, dalam arti diatur dan didesain sedemikian rupa agar dapat menarik minat pengunjung. Hal ini dilakukan dengan cara menyediakan semua bentuk kebutuhan pengunjung, dengan memberikan semua kemudahan dan kepuasan, sepanjang dapat menghasilkan keuntungan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan keseimbangan ekologis, atau kelestarian jenis satwa dan tumbuhan tertentu, bukan tujuan utama. Walaupun demikian, dalam praktik, tidak sedikit pengelola tempat rekreasi yang secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap kelestarian alam, satwa atau tumbuhan – sebab seringkali, ketika seseorang atau sebuah lembaga membutuhkan spesimen tumbuhan tertentu, yang langka dan susah didapatkan, ternyata sering diperoleh di tempat rekreasi tertentu. Diyakini bahwa pengelola tempat rekreasi menanam dan memelihara jenis tumbuhan tersebut adalah semata-mata untuk melengkapi daya tarik kawasannya, tanpa maksud melakukan penangkaran untuk kepetingan konservasi.
Sampai dengan tahun 2008, di Indonesia telah ditetapkan sebanyak 119 lokasi taman wisata alam, baik di daratan maupu perairan, dengan luas total 1.065.912,43 hektar.
DAFTAR TAMAN WISATA ALAM YANG TELAH DITETAPKAN DI INDONESIA: AIR HITAM – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 433,00 ha, GB Nomor 9, 18 Mei 1932.
ANGKE KAPUK – Taman Wisata Alam
DKI JAKARTA, Jakarta Utara, 99,82 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 667/Kpts-II/1995, 15 Desember 1995.
API BANDA, Gunung – Taman Wisata Alam
MALUKU, Maluku Tengah, 734,46 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI No-mor : 1175/Kpts-II/1992, 28 Desember 1992.
ASUANSANG – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 5.821,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 259/Kpts-II/2000, 23 Agustus 2000.
BAKUT, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
KALIMANTAN SELATAN, Barito Kuala, 18,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 140/Kpts-II/2003, 21 April 2003.
BANGKO-BANGKO – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Lombok Tengah, 2.169,00 HA, Ke-putusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 664/Kpts-II/1992, 1 Juli 1992.
BANING – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sintang, 315,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 129/Kpts-II/1990, 1 Januari 1990.
BANYAK, Kepulauan – Taman Wisata Alam Laut
NANGROE ACEH DARUSSALAM, Aceh Selatan, 227.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 596/Kpts-II/1996, 16 September 1996.
BATANG, Pulau – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Alor, 500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BATU PUTIH – Taman Wisata Alam
SULAWESI UTARA, Bitung, 615,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 1049/Kpts/Um/12/81, 24 Desember 1981.
BATUANGUS – Taman Wisata Alam
SULAWESI UTARA, Bitung, 635,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 1049/Kpts/Um/12/81, 24 Desember 1981.
BAUMATA – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 800,00 HA, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BAUNG, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA TIMUR, Pasuruan, 195,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 657/Kpts/Um/9/80, 11 September 1980.
BELIMBING – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 1.374,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 259/Kpts-II/2000, 23 Agustus 2000.
BENGKAL, Sungai – Taman Wisata Alam
JAMBI, Bungo Tebo, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 421/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BERIAT – Taman Wisata Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 9.193,75 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 850/Kpts-II/1992, 31 Agustus 1992.
BESAR, Pulau – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Sikka, 3.000,00 HA, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 126/Kpts-II/1987, 1 Januari 1987.
BIPOLO – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 352,62 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 161/Kpts-II/1999, 30 Maret 1999.
BODAS, Telaga – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Garut, 23,85 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 98/ Kpts/Um/2/78, 1 Februari 1978.
BUYAN-TAMBLINGAN, Danau – Taman Wisata Alam
BALI, Tabanan, 1.703,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:144/Kpts-II/1996, 4 April 1996.
CAMPLONG – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 696,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
CANI SIRENRANG – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Bone, 3.125,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 197/Kpts-II/1993, 27 Februari 1993.
CARITA – Taman Wisata Alam
BANTEN, Pandeglang, 95,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 440/Kpts/Um/7/1978, 15 Juli 1978.
CIBUNGUR – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Purwakarta, 51,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 259/ Kpts-II/1996, 5 Juni 1996.
CIMANGGU – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Bandung, 154,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 369/Kpts/Um/6/78 9 Juni 1978.
DELENG LANCUK – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Tanah Karo, 435,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 68/Kpts-II/1989, 6 Februari 1989.
DUMAI, Sungai – Taman Wisata Alam
RIAU, Dumai, 4.721,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 154/Kpts-II/1990, 10 April 1990.
DUNGAN, Gunung – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 1.073,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 259/Kpts-II/2000, 23 Agustus 2000.
GAMPING, Gunung – Taman Wisata Alam
DI YOGYAKARTA, Sleman, 0,04 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 728/Kpts/Um/7/1989, 16 Desember 1989.
GILI MENO, AYER - TRAWANGAN, Gunung – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Lombok Barat, 2.954,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 99/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.
GROJOGAN SEWU – Taman Wisata Alam
JAWA TENGAH, Karang Anyar, 64,30 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 264/Kpts/Um/10/68, 1 Oktober 1968.
GUNTUR, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Garut, 250,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 274/Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
HARAU, Lembah – Taman Wisata Alam
SUMATERA BARAT, Lima Puluh Koto, 27,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 478/Kpts/Um/8/79, 1 Januari 1979.
HOLIDAY RESORT – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Labuhan Batu, 1.963,75 ha, Keputusan Men-hut Nomor: 695/Kpts-II/1990, 1 Januari 1990.
IEGON ILEMEDO – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, SikaIegon, 2.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
IJEN MERAPI UNGGUP-UNGGUP – Taman Wisata Alam
JAWA TIMUR, Banyuwangi, 92,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 1017/Kpts/Um/12/81, 10 Desember 1981.
JEMBER – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 50,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 393/Kpts/Um/9/79, 9 Juni 1979.
KABA, Bukit – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 13.490,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 166/Kpts-II/1986, 1 Januari 1986.
KAMOJANG, Kawah – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Garut, 500,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 170/Kpts/Um/3/79, 13 Maret 1979.
KAPOPOSANG, Kepulauan – Taman Wisata Alam Laut
SULAWESI SELATAN, Pangkep, 50.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 588/Kpts-II/1996, 12 September 1996.
KASSA, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
MALUKU, Maluku Tengah, 1.100,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI No-mor : 633/Kpts/Um/10/78, 15 Oktober 1978.
KELAM, Gunung – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sintang, 520,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 594/Kpts-II/1992, 6 Juni 1992.
KELUANG, Tanjung – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN TENGAH, Kumai, 2.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 046/Kpts-II/1984, 3 Desember 1984.
KEMANG BELENG – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Ende, 2.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
KEMBANG, Pulau – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN SELATAN, Barito Kuala, 60,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 780/Kpts/Um/12/76, 27 Desember 1976.
KERANDANGAN – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Lombok Barat, 320,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 494/Kpts-II/1992, 1 Juni 1992.
KLAMONO – Taman Wisata Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 1.909,37 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 219/Kpts-II/1993, 27 Februari 1993.
KUPANG, Teluk – Taman Wisata Alam Laut
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 50.000,00 ha, Kepu-tusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 18/Kpts-II/1993, 28 Januari 1993.
LAPANG, Pulau – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Alor, 500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
LASOSO, Teluk – Taman Wisata Alam Laut
SULAWESI TENGGARA, Kendari, 81.800,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 451/Kpts-II/1999, 17 Juni 1999.
LAU DEBUK-DEBUK – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Tanah Karo, 7,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 320/Kpts/Um/5/80, 9 April 1980.
LEJJA – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Soppeng, 1.265,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 636/Kpts-II/1996, 7 Oktober 1996.
LIKU, Sungai – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 821,30 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 137/Menteri Kehutanan RI-II/2004,5 Maei 2004.
LINGGARJATI – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Kuningan, 11,51 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 53/Kpts/Um/2/75, 1 Februari 1975.
MADAPANGGA – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 232,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
MALINO – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Gowa, 3.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 428/Kpts-II/1991, 19 Juli 1991.
MANGOLO – Taman Wisata Alam
SULAWESI TENGGARA, Kolaka, 5.200,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 142/Kpts-II/1990, 1 Januari 1990.
MANIPO – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 2.499,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 1134/Kpts-II/1992, 28 Desember 1992.
MARSEGU, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
MALUKU, Maluku Tengah, 11.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 114/Kpts-II/1999, 5 Maret 1999.
MATANO-MAHALONA, Danau – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Luwuk, 80.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 274/Kpts/Um/4/79, 24 April 1979.
MAUMERE, Teluk – Taman Wisata Alam Laut
NUSA TENGGARA TIMUR, Sikka, 59.450,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 126/Kpts-II/1987, 21 April 1987.
MEGA MENDUNG – Taman Wisata Alam
SUMATERA BARAT, Tanah Datar, 12,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 147/Kpts/Um/1/74, 1 Januari 1974.
MEJA, Gunung – Taman Wisata Alam
PAPUA BARAT, Manokwari, 500,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 19/Kpts/Um/1/80, 12 Januari 1980.
MELINTANG, Bukit – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 17.605,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 259/Kpts-II/2000, 23 Agustus 2000.
MOYO, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
NUSA TENGGARA BARAT, Sumba, 6.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 96/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.
MUKA KUNING – Taman Wisata Alam
RIAU, Kota Batam, 2.065,62 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 427/ Kpts-II/1994, 26 September 1994.
NANGGALA III – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Luwu, 500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 663/Kpts-II/1992, 7 Januari 1992.
PADAIDO, Kepulauan – Taman Wisata Alam Laut
PAPUA TENGAH, Biak, 183.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 91/Kpts-VI/1997, 13 Februari 1997.
PADAMARANG, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
SULAWESI TENGGARA, Kolaka, 36.000,00 ha, Ke-putusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 94 Kpts-II/2003, 25 Juni 2003.
PANANJUNG PANGANDARAN – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Ciamis, 37,70 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 170/Kpts/Um/3/78, 1 Maret 1978.
PANCAR, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Bogor, 447,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 156/Kpts-II1988, 1 Januari 1988.
PANELOKAN – Taman Wisata Alam
BALI, Bangli, 574,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 655/Kpts/Um/10/ 78, 25 Oktober 1978.
PANJANG – PULAU BAAI REG 91, Pantai – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Kota Bengkulu, 1.265,30 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
PAPANDAYAN, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Garut, 225,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 266/Kpts-II/1990, 8 Mei 1990.
PASIR PUTIH – Taman Wisata Alam
PAPUA BARAT, Manokwari, 700,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
PATENGGANG, Telaga – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Bandung, 65,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 660/Kpts/Um/8/81, 1 Agustus 1981.
PELANGAN – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Lombok Tengah, 500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 401/Kpts-II/1990, 6 Agustus 1990.
PIEH, Kepulauan – Taman Wisata Alam Laut
SUMATERA BARAT, Padang Pariaman, 39.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 70/Kpts-II/2000, 28 Maret 2000.
PLEIHARI – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN SELATAN, Pleihari, 1.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 695/Kpts-II/1991, 10 Oktober 1991.
POMBO, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
MALUKU, Maluku Tengah, 998,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 392/Kpts-VI/1996, 30 Juli 1996.
PUNTI KAYU – Taman Wisata Alam
SUMATERA SELATAN, Palembang, 50,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 602/Kpts-II/1992, 7 Okttober 1992.
RIMBO PANTI – Taman Wisata Alam
SUMATERA BARAT, Pasaman, 570,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 348/Kpts/Um/1/79, 6 Januari 1979.
RUTENG – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Manggarai, 32.248,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 456/Kpts-II/1993, 24 Agustus 1993.
SANGALAKI, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
KALIMANTAN TIMUR, Berau, 280,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 604/Kpts/Um/ 8/82, 19 Agustus 1982.
SANGEH – Taman Wisata Alam
BALI, Badung, 13,97 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 87/Kpts-II/1993, 16 Februari 1993.
SANGIANG, Pulau – Taman Wisata Alam
BANTEN, Serang, 528,15 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 523/Kpts-II/1993, 8 Februari 1993.
SARI, Bukit – Taman Wisata Alam
JAMBI, Batanghari, Bungo Tebo, 425,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 198/Kpts-II/2000, 12 Juli 2000.
SATONDA, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
NUSA TANGGARA BARAT, Sumbawa Besar, 2.600,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 22/Kpts-VI/1998, 7 Januari 1998.
SELOK, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA TENGAH, Cilacap, 126,20 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: .399/Kpts/Um/10/75, 9 Oktober 1975.
SEMONGKAT – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa Besar, 100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SERELO, Bukit – Taman Wisata Alam
SUMATERA SELATAN, Lahat, 210,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 76/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.
SIBOLANGIT – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Sibolangit, 24,85 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 636/Kpts/Um/9/80, 2 September 1980.
SICIKEH-CIKEH – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Dairi, 575,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 78/Kpts-II/1989, 7 Februari 1989
SIDRAP – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Sidenreng Rappang, 246,25 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 196/Kpts-II/2003, 24 Juli 2003.
SIJABA HUTAGINJANG – Taman Wisata Alam
SUMATERA UTARA, Tapanuli Utara, 500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 592/Kpts-II/1993, 1 Januari 1993.
SORONG – Taman Wisata Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 945,90 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 188/Kpts-II/1986, 7 Juni 1986.
SUKAWAYANA – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Sukabumi, 16,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 570/Kpts-II/1991, 1 Januari 1991.
SUMBER SEMEN – Taman Wisata Alam
JAWA TENGAH, Rembang, 17,10 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 54/Kpts/Um/2/75, 1 Februari 1975.
SURANADI – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Lombok Tengah, 52,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 99/Kpts-II/2003, 19 Maret. 2003.
TALIWANG, Danau – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 1.406,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAMPOMAS, Gunung – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Sumedang, 1.250,00 Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 423/Kpts/Um/7/79, 1 Juli 1979.
TANGKILING, Bukit – Taman Wisata Alam
KALIMANTAN TENGAH, Palangka Raya, 533,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI No.: 46/Kpts/Um/1/77, 25 Januari 1977.
TANGKUBAN PERAHU – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Bandung, 370,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 528/Kpts/Um/9/74, 3 September 1974.
TANPA, Tanjung – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa Besar, 2.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAPI-KAYU AJARAN, Lubuk – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 6,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 16/Kpts-II/2001, 30 Januari 2001.
TIKUS, Pulau – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 2,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
TIRTA RIMBA AIR JATUH – Taman Wisata Alam
SULAWESI TENGGARA, Buton, 488,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 440/Kpts-II/1994, 5 Oktober 1994.
TOWUTI, Danau – Taman Wisata Alam
SULAWESI SELATAN, Luwuk, 65.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 274/Kpts/Um/4/79, 24 April 1979.
TRETES – Taman Wisata Alam
JAWA TIMUR, Pasuruan, 10,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 425/Kpts/Um/10/75, 23 Oktober 1975.
TUJUH BELAS, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
NUSA TENGGARA TIMUR, Ngada, 9.900,00 ha, Ke-putusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 589/Kpts-II/1996, 16 September 1996.
TUNAK, Gunung – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa Besar, 312,02 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 439/Kpts-II/1997, 4 Agustus 1997. Tambahan kawasan seluas 624,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 52/Kpts-II/1998, 28 Januari 1998 – jadi luas total 936,02 ha.
TUTI ADIGAE – Taman Wisata Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Alor, 5.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 396/Kpts/Um/1/81, 1 Januari 1981.
WARNA, Telaga – Taman Wisata Alam
JAWA BARAT, Bogor, 5,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 431/Kpts/Um/1/81, 1 Januari 1981.
WARNO-PENGILON, Telogo – Taman Wisata Alam
JAWA TENGAH, Wonosobo, 39,60 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 740/Kpts/Um/11/78, 30 November 1978.
WAY HAWANG REG 95 – Taman Wisata Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 94,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
WEH, Pulau – Taman Wisata Alam Laut
NANGROE ACEH DARUSSALAM, Aceh Utara, 3.900,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 928/Kpts/Um/12/82, 24 Desember 1982.
WERA, Air Terjun – Taman Wisata Alam
SULAWESI TENGAH, Donggala, 250,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 843/Kpts/Um/11/1980, 25 November 1980.
YOTEFA, Teluk – Taman Wisata Alam
PAPUA TIMUR, Jayapura,1.675,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 714/Kpts-II/1996, 11 November 1996.
(ais)