Rabu, Maret 11, 2009

CAGAR ALAM

SALAH SATU bentuk kawasan konservasi yang sangat dikenal ialah cagar alam (nature sanctuary), yang memiliki fungsi kawasan perlindungan terhadap seluruh komponen ekosistem, baik flora, fauna, maupun habitatnya, dan semua proses dibiarkan berlangsung secara alamiah. Dengan demikian, sebuah cagar alam sifatnya lebih tertutup untuk campur tangan manusia, karena kawasan tersebut harus dibiarkan sesuai dengan aslinya. Campur tangan manusia hanya dimungkinkan apabila terjadi suatu proses, baik alamiah maupun karena perbuatan manusia, yang dapat mengakibatkan kawasan tersebut punah. Proses alamiah dapat berupa kebakaran, badai, gempa bumi atau lainnya, yang secara cepat dapat memotong garis evolusi seluruh komponen pendukung ekosistem. Proses ancaman yang sifatnya skala kecil, harus diabaikan, karena pada prinsipnya setiap ekosistem memiliki daya-lenting (resiliences) untuk memulihkan dirinya jika terjadi ancaman atau gangguan yang masih dalam batas daya dukung.
Tujuan cagar alam sebenarnya adalah untuk memantapkan informasi proses evolusi dalam sebuah ekosistem, dan oleh karena itu, penetapan setiap cagar alam sebaiknya mewakili formasi atau tipe ekosistem tertentu: terumbu, mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan keranggas, savanna – padang rumput, gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu kapur dan gamping, gua, submontane dan alpine, dan sebagainya. Karena itu, di sebuah negara yang memiliki komitmen terhadap konservasi, akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam. Banyaknya cagar alam ditentukan berdasarkan banyaknya jenis formasi dan tipe ekosistem yang ada dan perlu diperlindungi.
Cagar alam merupakan sebuah sistem perlindungan yang bersifat konprehensif, karena benar-benar “menolak” adanya keterlibatan orang dalam pengelolaannya. Walaupun misalnya taman nasional dirancang untuk mencakup semua model (cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dan lainnya secara sekaligus), tetapi taman nasional sangat rentan terhadap intervensi dari luar. Filosofi dasar sebuah cagar alam, ialah apabila kita ingin mlindungi seekor ikan karang, maka yang pertama yang harus diperlindungi adalah airnya, kemudian terumbunya sebagai pendukung aktivitasnya, yang paling tidak akan mencakup tempat mencari makan (feeding grounds), berkembangbiak (breeding grounds), dan tempat mengasuh anak-anaknya (spawning grounds). Kerusakan dan ketercemaran sebuah formasi dan tipe ekosistem bukan hanya dalam bentuk eksploatasi fisik atau adanya unsur-unsur asing yang bersifat fisik dari luar, yang masuk dan berasimilasi dengan sistem, melainkan semua bentuk intervensi. Biasanya, dengan alasan-alasan untuk memantas-mantaskan, agar terasa layak, dalam pengelolaan suatu kawasan seringkali diberi unsure-unsur masukan atau tambahan. Di beberapa lokasi, sebuah gua yang berstatus cagar alam, karena sering dikunjungi orang, maka pada gua tersebut ditempatkan alat penerang, dan di genangan lumpur dalam gua dipasangi jembatan papan.
Di Indonesia, formasi dan tipe habitat yang ada sangat beragam, dan beberapa di antaranya terlanjur rusak dan bahkan punah sebelum dapat diselamatkan. Dengan demikian, banyak sekali informasi terkait dengan evolusi, biologi, dan ekologi menjadi lenyap pula. Hal ini merupakan kerugian besar, dan sebuah sistem ekologi yang telah berada pada titik kritis terendah menurut daya-lentingnya, tidak mungkin kembali seperti semula. Apabila semua keragaman formasi dan tipe ekosistem ingin diselamatkan, maka Indonesia membutuhkan sangat banyak kawasan cagar. Sejauh ini, dengan cara yang selektif, beberapa formasi dan tipe sudah ditetapkan sebagai cagar alam, terutama yang sifatnya sangat penting dan menonjol. Namun demikian, masih sangat banyak formasi dan tipe ekosistem yang harus diperhatikan, dan paling tidak harus ditetapkan keterwakilan masing-masing formasi dan tipe, pada setiap wilayah biogeografis.
Sampai dengan tahun 2008, di Indonesia telah ditetapkan sebanyak 237 lokasi cagar alam, baik daratan maupun perairan, dengan luas total 4.730.704,04 hektar.

DAFTAR CAGAR ALAM YANG TELAH DITETAPKAN DI INDONESIA:

ABANG¸ Gunung – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Pasuruan, 50,40 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 458/Kpts/ Um/7/78, 24 Juni 1978.
ADANG, Teluk – Cagar Alam
KALIMANTAN TIMUR, Pasir, 61.900,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 79/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.
AIR ALAS – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 59,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985
AIR PUTIH – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Lima Puluh Koto, 23.467,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI dan Perkebunan Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
AIR RAMI I REG 87 – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 233,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
AIR RAMI I REG 87A – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 38,99 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
AIR SEBLAT – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 89,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
AIR TERUSAN – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Pesisir Selatan, Solok, 25.177,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI dan Perkebunan Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
AMBANG, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI UTARA, Bolaang Mangondow, 8.638,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 359/ Kpts/Umu/6/78, 21 Juni 1978, dan tambahan seluas 25.000,00 ha sesuai Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 250/ Kpts-II/1984, 20 Oktober 1984 – jadi total 33.638,00 ha.
ANAI, Lembah – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Tanah Datar, 221,00 ha, GB 25 ZB 765, 12 Agustus 1922, dan tambahan wilayah mencakup Sawah Lunto, Sijunjung, Solok, seluas 100.000,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI dan Perkebunan Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999 – jadi total 100.221,00 ha.
ANAK KRAKATAU, Pulau – Cagar Alam Laut
LAMPUNG, Lampung Selatan, 13.735,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 85/Kpts-II/1990, 7 November 1990.
ANGWARMASE, Pulau – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tenggara, 295,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 403/Kpts-II/1988, 1 Agustus 1988.
APAR, Teluk – Cagar Alam
KALIMANTAN TIMUR, Pasir, 46.900,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 86/ Kpts-II/1993, 10 Februari 1993.
API KISAR, Gunung – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tengah, 80,00 ha, GB 24 Staatsblad 157, 3 Desem-ber 1937.
API, Tanjung – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Poso, 4.246,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 91/ Kpts/Um/2/77, 21 Februari 1977.
ARAU HILIR – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Pasaman, 5.377,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
ARCA DOMAS – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 2,00 ha, GB Nomor 28, 16 April 1913.
ARFAK, Pegunungan – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Jayapura, 68.325,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 514/Kpts-II/1995, 26 September 1995.
ARU TENGGARA, Kepulauan – Cagar Alam Laut
MALUKU, Maluku Tenggara, 114.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 72/Kpts-II/1991, 2 April 1991.
BAHELO, Sungai – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 674,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
BAKAU PANTAI TIMUR, Hutan – Cagar Alam
JAMBI, Tanjung Jabung, 4.126,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 14/Kpts-II/2003, 7 Januari 2003.
BANDA – Cagar Alam Laut
MALUKU, Maluku Tenggara, 2.500,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 221/ Kpts/Um/4/77, 25 April 1977.
BANTAR BOLANG – Cagar Alam
JAWA TENGAH, Pemalang, 24,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BARISAN I – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok, Kota Padang, 74.821,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BARON, Teluk – Cagar Alam
DI YOGYAKARTA, Gunung Kidul, 2,00 ha, GB 379/321/16, 24 Maret 1933.
BARONG, Nusa – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Jember, 6.100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BATANG PALUPUH – Cagar Alam. SUMATERA BARAT, Agam, 3,40 ha, GB No.3/1930, 14 November 1930.
BATANTA BARAT – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 16.749,08 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 568/ Kpts-II/1991, 24 Agustus 1991.
BATARA, Sungai – Cagar Alam
JAMBI, Tanjung Jabung Barat, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 421/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BATU GAJAH – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Simalungun, 0,80 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.
BATU GAMPING, Gunung – Cagar Alam
DI YOGYAKARTA, Sleman, 1,05 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 758/Kpts-II/1989, 16 Desember 1989.
BATU GINURIT – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Labuhan Batu, 0,50 ha, ZB No. 390/1934, 17 September 1934.
BATUKAHU I/II/III – Cagar Alam
BALI, Tabanan, 1.762,80 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 716/Kpts/Um/9/74, 29 September 1974.
BAWEAN, Pulau – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Surabaya, 725,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 762/Kpts/Um/12/1979, 5 Desember 1979.
BEKAU HUHUN – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tenggara, 128.886,48 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 415/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BEKUTUK – Cagar Alam
JAWA BARAT, Blora, 25,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 595/Kpts/Um/9/79, 21 September 1979.
BERINGIN SATI – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Tanah Datar, 0,03 ha, GB No. 60 & ZB No. 683/1922, 12 Agustus 1922.
BERKEY, Pulau – Cagar Alam
RIAU, Bengkalis, 500,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 13/Kpts/Um/3/68, 13 Maret 1968.
BESOWO GADUNGAN – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Kediri, 7,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BIAK UTARA – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Biak, 6.138,04 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 731/Kpts-II/1996, 25 November 1996.
BIAN, Danau – Cagar Alam
PAPUA TIMUR, Merauke, 69.390,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 119/Kpts-II/1990, 19 Maret 1990.
BINTUNI, Teluk – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Manokwari, 124.850,90 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999
BODAS, Telaga – Cagar Alam
JAWA BARAT, Garut, 261,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 98/Kpts/ Um/2/78, 2 Februari 1978.
BOJONGLARANG JAYANTI – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 750,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 516/Kpts/Um/10/73, 16 Oktober 1973.
BOKOR, Pulau – Cagar Alam
DKI JAKARTA, Jakarta Utara, 18,00 ha, GB No. 60/1921 Staatsblad 683, 16 November 1921.
BULUH HITAM – Cagar Alam
JAMBI, Bungo Tebo, 700,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 421/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
BUNGAN MASKIKIM – Cagar Alam
SUMATERA SELATAN, Lahat, 1,00 ha, GB No. 83/1919 Staatsblad 392, 19 Juli 1919.
BUNGKUK, Bukit – Cagar Alam
RIAU, Kampar, 20.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986.
BUPUL – Cagar Alam
PAPUA TIMUR, Merauke, 92.704,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999
BURANGRANG, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 2.700,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 479/Kpts/Um/8/79, 2 Agustus 1979.
BURUNG, Pulau – Cagar Alam
RIAU, KEPULAUAN RIAU, 200,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 13/Kpts/Um/3/68, 13 Maret 1968.
BUTAK, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Rembang, 25,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 79/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 11 Maret 2004.
CABAK I/II – Cagar Alam
JAWA BARAT, Blora, 30,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
CADAS MALANG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 21,00 ha, GB No. 83/1919 Staatsblad 392, 11 Juli 1919.
CAWANG I/II – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,22 ha, ZB No. 36/1932 Staatsblad 465, 27 Agustus 1932.
CEDING – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Bondowoso, 2,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/ 1999, 15 Juni 1999.
CELERING¸ Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Jepara, 1.379,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 755/ Kpts-II/1989, 16 Desember 1989.
CEMPAKA – Cagar Alam
JAMBI, Bungo Tebo, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 421/Kpts-II/ 1999, 15 Juni 1999.
CIBANTENG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 516,45 ha, GB No. 3/1925 Staatsblad 243, 28 Mei 1925.
CIGENTENG-CIPANJI – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 10,00 ha, GB No. 6/1919 Staatsblad 90, 21 Februari 1919.
CORAH MANIS SEMPOLAN – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Jember, 16,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
CURUG BENGKAWAH – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 1,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
CYCLOPS, Pegunungan – Cagar Alam
PAPUA TIMUR, Jayapura, 22.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 365/Kpts-II/1987, 18 November 1987.
DAAB – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tengara, 14.218,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 836/Kpts-II/ 1993, 23 Desember 1993.
DAKO, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Buol Toli-toli, Donggala, 19.590,20 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 238/Kpts-II/1999, 27 April 1999.
DANAU, Rawa – Cagar Alam
BANTEN, Serang, 2.500,00 ha, GB No. 50/1921 Staatsblad 689, 16 November 1921.
DESPATAH I/II – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,26 ha, ZB No. 36/1932 Staatsblad 465, 27 Agustus 1932
DRINGO, Telogo – Cagar Alam
JAWA BARAT, Banjarnegara, 26,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
DUA SAUDARA, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI UTARA, Manado, Bitung, 4.299,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 700/ Kpts/Um/2/78, 13 Februari 1978.
DUA, Pulau – Cagar Alam
BANTEN, Serang, 32,85 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 253/Kpts-II/1984, 26 Desember 1984.
DUNGUS IWUL – Cagar Alam
JAWA BARAT, Sukabumi, 9,00 ha, GB No. 23/1931 Staatsblad 99, 2 Maret 1931.
DURIAN LUNCUK I – Cagar Alam
JAMBI, Sarolangun Bangko, 73,74 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 820/Kpts-II/1997, 30 Desember 1997.
DURIAN LUNCUK II – Cagar Alam
JAMBI, Batanghari, 41,37 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 821/Kpts-II/ 1997, 30 Desember 1997.
DUSUN BESAR – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 1.777,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 383/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
ENAROTALI – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Nabire, 300.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 84/ Kpts/Um/2/80, 11 Februari 1980.
FAKFAK, Pegunungan – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Fakfak, 34.391,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 650/Kpts-II/1999, 19 Agustus 1999
FARUHUMPENAI, Pegunungan – Cagar Alam
SULAWESI SELATAN, Luwu, 90.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 274/Kpts/Um/4/79, 24 April 1979.
GEBUGAN-UNGARAN, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Semarang, 1,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
GEDE PANJALU, Nusa – Cagar Alam
JAWA BARAT, Ciamis, 16,00 ha, GB No. 6/1919 Staatsblad 90, 21 Februari 1919.
GETAS – Cagar Alam
JAWA BARAT, Semarang, 1,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
GUCI – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 2,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
HARAU, Lembah – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Lima Puluh Koto, 270,50 ha, GB No. 13/1933, 1 Oktober 1933.
IJEN MERAPI UNGGUP-UNGGUP, Kawah – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Banyuwangi, 2.468,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
JAGAT, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Sumedang, 126,70 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 132/ Kpts/Um/12/54, 12 Desember 1954.
JANGGANGAN REGOJAMPI I/II – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Banyuwangi, 7,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
KAKINAUWE – Cagar Alam
SULAWESI TENGGARA, Buton, 810,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 639/Kpts/Um/9/82, 1 September 1982.
KALAENA – Cagar Alam
SULAWESI SELATAN, Luwu, 110.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 428/ Kpts-II/1987, 29 Desember 1987.
KAMAN SEDULANG, Muara – Cagar Alam
KALIMANTAN TIMUR, Kutai, 62.500,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 598/Kpts-II/1995, 2 November 1995.
KAMOJANG, Kawah – Cagar Alam
JAWA BARAT, Garut, 7.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 274/ Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
KARANG BOLONG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cilacap, 0,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
KARIMATA, Kepulauan – Cagar Alam Laut
KALIMANTAN BARAT, Ketapang, 77.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 381/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
KELING I/II/III – Cagar Alam
JAWA BARAT, Jepara, 61,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/ 1999, 15 Juni 1999.
KELUMPANG-LAUT/SEBUKU, Selat – Cagar Alam
KALIMANTAN SELATAN, Kota Baru, 66.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 329/Kpts-II/1987, 14 Oktober 1987.
KEMBANG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Jepara, 1,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
KENDAWANGAN, Muara – Cagar Alam
KALIMANTAN BARAT, Ketapang, 150.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 407/Kpts-II/1988, 13 Agustus 1988.
KENTAWAN, Gunung – Cagar Alam
KALIMANTAN SELATAN, Hulu Sungai Selatan, 257,90 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 336/Kpts-II/1999, 24 Mei 1999.
KIOYO I–II – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 305,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
KLOWE – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 7.271,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
KOFIAU, Pulau – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 7.747,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 819/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
KOLBU IYANG PLATEU, Sungai – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Bondowoso, 18,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
KONAK – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,80 ha, GB No. 9/1932, 14 Mei 1932.
KUMAWA, Pegunungan – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Fakfak, 97.089,38 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999
LAKSAHA, Tanjung – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 445,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
LAMEDAE – Cagar Alam
SULAWESI TENGGARA, Kolaka, 635,16 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 208/ Kpts-II/1994, 30 April 1994.
LARAT, Pulau – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tengara, 4.505,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 169/Kpts-II/1995, 24 Maret 1995.
LAUT, Pulau – Cagar Alam
RIAU, Kepulauan Riau, 400,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 13/Kpts/Um/3/68, 13 Maret 1968.
LEUWENG SANCANG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Garut, 2.157,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 370/ Kpts/Um/6/78, 9 Juni 1978.
LEUWENG SANCANG – Cagar Alam Laut
JAWA BARAT, Garut, 1.150,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 92/Kpts-II/1990, 3 Juni 1990.
LIANG BALIK – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Labuhan Batu, 0,31 ha, ZB No. 221/1936, 1 November 1936.
LIFAMATOLA – Cagar Alam
MALUKU UTARA, Halmahera Tengah, 16.690,53 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 285/Kpts-II/1995, 6 Juli 1995.
LO PAT FUN PI – Cagar Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 8,00 ha, ZB No. 1/1936, 23 Maret 1936.
LOKON, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI UTARA, Minahasa, 100,00 ha, GB No. 6/1919 Staatsblad 90, 21 Februari 1919.
LUBUK RAYA – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Tapanuli Selatan, 3.050,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.
LULAN-BULAN, Sungai – Cagar Alam
KALIMANTAN SELATAN, Kota Baru, 1.857,63 ha, Keputusan Men-hutbun Nomor: 453/Kpts-II/1999, 17 Juni 1999.
LUWAI, Padang – Cagar Alam
KALIMANTAN TIMUR, Kutai, 5.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 792/ Kpts/Um/10/82, 29 Oktober 1982.
MALABAR – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 8,30 ha, GB No. 27/1927, 2 Juli 1927.
MALAMPAH ALAHAN PANJANG – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Lima Puluh Koto, Pasaman, 36.919,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
MANDOR – Cagar Alam
KALIMANTAN BARAT, Pontianak, 2.000,00 ha, ZB No. 8/1937, 15, 16 April 1937.
MANGGIS GADUNGAN – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Kediri, 12,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
MANINJAU UTARA-SELATAN – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Agam, Pariaman, 22.106,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
MANNA – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 1,50 ha, ZB No. 36/1932 Staatsblad 435, 27 Agustus 1932.
MARTELU PURBA – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Langkat, 195,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 471/Kpts-II/93, 9 Februari 1993.
MAS POPAYA RAJA – Cagar Alam
GORONTALO, Gorontalo, 100,00 ha, GB Staatsblad 90, 21 Februari 1919.
MASBAIT – Cagar Alam
MALUKU, Baru, 6.250,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 249/Kpts-II/1985, 1 November 1985.
MAUBESI – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Belu, 1.830,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 394/Kpts/Um/5/81, 7 Mei 1981.
MENGHIJAU, Danau – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 139,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 482/Kpts-II/1999, 29 Juni 1999
MISOOL SELATAN – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 84.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 761/Kpts/Um/10/82, 10 Desember 1982.
MOGA – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 1,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
MOROWALI – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Poso, 209.400,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 237/Kpts-II/1999, 27 April 1999.
MUKO-MUKO I – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 230,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985, dan MUKO-MUKO II REG 100, seluas 130,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI No-mor : 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985 – jadi luas total 360,00 ha.
MUTIS, Gunung – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Timor Tengah Selatan, 12.000,00 ha, Kepu-tusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
NABIRE – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Nabire, 100,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 21/Kpts/Um/1980, 12 Januari 1980.
NAPABALANO – Cagar Alam
SULAWESI TENGGARA, Muna, 9,00 ha, ZB van Buton No. 4/1919, 7 Juni 1919.
NGLIRIP, Gua – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Bojonegoro, 3,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
NUSAKAMBANGAN BARAT – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 928,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999, ditambah dengan NUSAKAMBANGAN TIMUR, Cilacap, seluas 277,00 ha – jadi luas total 1.205,00 ha.
NUSTARAM, Pulau – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tenggara, 2.420,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 403/Kpts-II/1988, 1 Agustus 1988.
NUSWOTAR, Pulau – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tenggara, 2.052,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 403/Kpts-II/1988, 1 Agustus 1988.
NYIUT PENRISEN, Gunung – Cagar Alam
KALIMANTAN BARAT, Pontianak, Sambas, 180.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 524/Kpts/Um/6/82, 15 Juni 1999.
OBI, Pulau – Cagar Alam
MALUKU UTARA, Maluku Utara, 1.250,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 685/ Kpts-II/1995, 5 Oktober 1995.
PACUR INJEN I/II – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Bondowoso, 3,95 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
PAGER GUNUNG I/II – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,21 ha, ZB No. 36/1932 Staatsblad 465, 27 Agustus 1932.
PAGER GUNUNG III/IV/V – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 649/Kpts-II/1999, 19 Agustus 1999.
PAGER WUNUNG DARUPRONO – Cagar Alam
JAWA BARAT, Kendal, 33,20 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 115/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 19 April 2004.
PAMONA – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Buol Toli-toli, Donggala, 25.967,30 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 50/Kpts-VII/1987, 25 Februari 1987.
PAMUKAN, Teluk – Cagar Alam
KALIMANTAN SELATAN, Kota Baru, 20.618,84 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 453/Kpts-II/1999, 17 Juni 1999.
PANANJUNG PANGANDARAN – Cagar Alam
JAWA BARAT, Ciamis, 419,30 ha, GB No. 19/1934 Staatsblad 669, 12 Juli 1934, ditambah dengan Cagar Alam Laut PANANJUNG PANGANDARAN, seluas 470,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI No-mor : 225/Kpts-II/1990, 12 Juni 1990 – jadi total 889,30 ha.
PANGEAN I – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Sawah Lunto, Sijunjung, Solok, 12.200,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
PANGEAN II – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Sawah Lunto, Sijunjung, Solok, 33.580,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 222/Kpts-II/2000, 2 Agustus 2000.
PANGI BINANGA – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Poso, 6.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 237/Kpts-II/1999, 27 April 1999.
PANJANG, Kepulauan – Cagar Alam Laut.
PAPUA BARAT, Sorong, 271.630,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 819/ Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
PANJANG, Pulau – Cagar Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 1.641,25 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 399/Kpts-II/1986, 21 April 1986.
PANJANG, Tanjung – Cagar Alam
GORONTALO, Gorontalo, 3.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 573/Kpts-II/1995, 30 Oktober 1995.
PANTODOMAS – Cagar Alam
JAWA BARAT, Wonosobo, 4,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
PANUA – Cagar Alam
GORONTALO, Gorontalo, 45.575,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 471/Kpts-II/ 1992, 25 Februari 1992.
PAPANDAYAN, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Garut, 6.620,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 68/Kpts/Um/1/79, 22 Januari 1979.
PARARAWEN I/II – Cagar Alam
KALIMANTAN TENGAH, Barito Utara, 5.855,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 85/Kpts-II/1999, 25 Februari 1999.
PASAR NGALAM REG 92 – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 265,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985.
PASAR SELUMA REG 93 – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 159,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985
PASAR TELO REG 94 – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Selatan, 487,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985
PATENGGANG, Telaga – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 21,18 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 660/Kpts/Um/10/81, 11 Oktober 1981.
PERHALU – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Kupang, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 196/Kpts-II/1993, 27 Februari 1993.
PESON SUBAH I – Cagar Alam
JAWA BARAT, Batang, 10,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 82/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 10 Maret 2004.
PESON SUBAH II – Cagar Alam
JAWA BARAT, Batang, 100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
PICIS, Gunung – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Ponorogo, 27,90 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
PINUS JANTHOI, Hutan – Cagar Alam
NANGROE ACEH DARUSSALAM, Aceh Besar, 8.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 168/Kpts-II/1984, 10 Maret 1984.
POMBO, Pulau – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tengah, 4,68 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 392/Kpts-VI/1996, 30 Juli 1996.
POMBO, Pulau – Cagar Alam
PAPUA TIMUR, Merauke, 100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 820/Kpts/Um/11/82, 10 November 1982.
PONDA-PONDA – Cagar Alam
SULAWESI SELATAN, Tana Toraja, 77,22 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 201/Kpts-II/1999, 14 April 1999.
PRINGOMBO I/II – Cagar Alam
JAWA BARAT, Banjarnegara, 58,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
RAFFLESIA ACEH–SERBOJADI – Cagar Alam
NANGROE ACEH DARUSSALAM. Aceh Timur, 300,00 ha, ZB Tahun 1936 Nomor 159/AGR, 19 Desember 1936.
RANJENG, Telogo – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 18,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
RAYA PASI, Gunung – Cagar Alam
KALIMANTAN BARAT, Sambas, 3.700,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 701/Kpts-II/1990, 11 Maret 1990.
RIMBO PANTI – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Pasaman, 2.550,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 348/Kpts/Um/1/79, 7 Januari 1979.
SAGO, Gunung – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Tanah Datar, Lima Puluh Koto, 5.486,00 ha, Kepu-tusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SAHUWAI, Gunung – Cagar Alam
MALUKU, Maluku Tengah, 18,62 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 805/Kpts-II/1993, 30 Oktober 1993.
SALAWATI UTARA – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 57.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 014/ Kpts/Um/1/82, 4 Januari 1982.
SANGIANG, Pulau – Cagar Alam Laut
BANTEN, Serang, 700,35 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 112/Kpts-II/1985, 23 Mei 1985.
SANGIANG, Sungai – Cagar Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 7.492,25 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SANSAFOR, Teluk – Cagar Alam Laut
PAPUA BARAT, Manokwari, 62.660,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
SAOBI–KANGEAN – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Sumenep (Madura), 430,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SAPAT HAWUNG, Bukit – Cagar Alam
KALIMANTAN TENGAH, Murung Raya, Gunung Mas, 239.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 174/Kpts/Um/3/83, 8 Maret 1983.
SAUT-SURUNGAN, Dolok – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Tapanuli Utara, 39,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.
SEBATUNG, Gunung – Cagar Alam
KALIMANTAN SELATAN, Kota Baru, 250,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 920/Kpts/Um/12/82, 24 Desember 1982.
SEHO, Pulau – Cagar Alam
MALUKU UTARA, Maluku Utara, 1.250,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 320/Kpts-II/1987, 12 Oktober 1987.
SEI LEDONG – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Labuhan Batu, 1.100,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.
SEMPU, Pulau – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Malang, 877,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SEPAKUNG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Semarang, 10,00 ha, Keputusan Menhu Nomor: 74/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 10 Maret 2004.
SIBELA, Gunung – Cagar Alam
MALUKU UTARA, Maluku Tengara, 23.024,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 326/Kpts-II/1987, 15 Oktober 1987.
SIBOLANGIT – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Sibolangit, 9,15 ha, ZB Tahun 1938 Nomor 37/PK, 10 Maret 1938.
SIBUAL-BUALI, Dolok – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Tapanuli Selatan, 5.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 215/Kpts/Um/8/82, 4 Agustus 1982.
SIGOGOR, Gunung – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Ponorogo, 190,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SIMPANG, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, Bandung, 15.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 41/Kpts/Um/1/79, 11 Januari 1979.
SINGGALANG TANDIKAT, Gunung – Cagar Alam
SUMATERA BARAT, Agam, Tanah Datar, 9.658,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SIPIROK, Dolok – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Tapanuli Selatan, 6.970,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 226/Kpts/Um/8/82, 4 Agustus 1982.
SOJOL, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Buol Toli-toli, Donggala, 64.448,71 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 339/Kpts-II/1999, 24 Mei 1999.
SUBVAK 18C/19B – Cagar Alam
JAWA BARAT, Tegal, 6,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SUKAWAYANA – Cagar Alam
JAWA BARAT, Sukabumi, 30,50 ha, GB No. 83/1919 Staatsblad 392, 11 Juli 1919.
SUMURUP, Telogo – Cagar Alam
JAWA BARAT, Banjarnegara, 20,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
SUPIORI, Pulau – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Teluk Cenderawasih, 41.990,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 26/Kpts-II/1988, 11 Januari 1988.
TABA PANANJUNG – Cagar Alam
BENGKULU, Bengkulu Utara, 3,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 430/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAFERMAAR – Cagar Alam
MALUKU, Pulau Molu, 3.039,30 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 415/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAKOKAK – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 50,00 ha, GB No. 6/1919 Staatsblad 90, 21 Februari 1919.
TALANG ULU – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 0,57 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 648/Kpts-II/1999, 19 Agustus 1999.
TALIABU – Cagar Alam
MALUKU UTARA, Maluku Utara, 9.743,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 684/Kpts-II/1995, 5 Oktober 1995.
TAMBORA – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Ende, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAMBORA SELATAN – Cagar Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Dompu, 23.840,81 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TAMRAU SELATAN – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Nabire, 350.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999
TAMRAU UTARA – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 368.365,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 820/Kpts/Um/11/82, 10 November 1982.
TANAH PEDAUH – Cagar Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 543,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 348/Kpts/Um/8/75, 20 Agustus 1975.
TANGGALE – Cagar Alam
GORONTALO, Gorontalo, 112,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 431/Kpts-II/1992, 5 Mei 1992.
TANGKILING, Bukit – Cagar Alam
KALIMANTAN TENGAH, Palangkaraya, 2.061,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 46/Kpts/Um/1/77, 25 Januari 1977.
TANGKOKO BATUANGUS – Cagar Alam
SULAWESI UTARA, Manado, 3.196,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 1049/Kpts/Um/12/81, 24 Desember 1981.
TANGKUBAN PERAHU-BANDUNG – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 1.290,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 528/Kpts/Um/9/74, 3 September 1974.
TANGKUBAN PERAHU-PELABUHAN RATU – Cagar Alam
JAWA BARAT, Sukabumi, 33,00 ha, GB 12 Staatsblad 407, 21 November 1930.
TES, Danau – Cagar Alam
BENGKULU, Rejang Lebong, 3.230,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 385/Kpts-II/1985, 27 Desember 1985
TILU, Gunung – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 8.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 68/Kpts/Um/2/78, 7 Februari 1978.
TINGGI RAJA, Dolok – Cagar Alam
SUMATERA UTARA, Simalungun, 167,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.
TINOMBALA, Gunung – Cagar Alam
SULAWESI TENGAH, Buol Toli-toli, Donggala, 37.106,12 ha, Kepuusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 354/Kpts-II/1999, 27 Mei 1999.
TOFO KOTA LAMBU – Cagar Alam
NUSA TENGGARA BARAT, Sumbawa, 3.333,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
TUKUNG GEDE – Cagar Alam
BANTEN, Serang, 1.700,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 396/Kpts/ Um/6/79, 23 Juni 1979.
ULO LANANG KECUBUNG – Cagar Alam
JAWA TENGAH, Batang, 69,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 106/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 14 April 2004.
ULU TINGKO, Gua – Cagar Alam
JAMBI, Sarolangun Bangko, 1,00 ha, GB 6 Staatsblad 1919, 21 Februari 1919.
VAK 53 COMAL – Cagar Alam
JAWA BARAT, Pemalang, 24,10 ha, GB No. 2980. (?)
WAIGEO BARAT, Pulau – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 95.200,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 731/Kpts-II/1996, 25 November 1996.
WAIGEO TIMUR, Pulau – Cagar Alam
PAPUA BARAT, Sorong, 119.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 251/Kpts-II/1996, 3 Juni 1996.
WAYLAND, Pegunungan – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Nabire, 223.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
WARNA, Telaga – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cianjur, 368,25 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 481/Kpts/ Um/6/81, 9 Juni 1981.
WATANGAN PUGER I-VI – Cagar Alam
JAWA TIMUR, Jember, 2,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
WATU ATA – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Ngada, 4.898,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 432/Kpts-II/1992, 5 Mei 1992.
WAY WUUL/MBURAK – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Manggarai, 1.484,84 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 437/Kpts-II/1996, 9 Agustus 1996.
WIJAYA KUSUMA – Cagar Alam
JAWA BARAT, Cilacap, 1,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
WOLO TADO, NGEDE NALO MERAH, SIUNG – Cagar Alam
NUSA TENGGARA TIMUR, Ngada, 4.016,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 429/Kpts-II/1992, 5 Mei 1992.
WONDI BOY – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Yapen Waropen, 73.022,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 595/Kpts-II/1992, 6 Juni 1992.
YANLAPA – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bogor, 32,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 137/Kpts/Um/3/56, 28 Maret 1956.
YAPEN TENGAH – Cagar Alam
PAPUA TENGAH, Yapen Waropen, 119.140,75 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 26/Kpts-II/1999, 12 Oktober 1999.
YUNGHUN – Cagar Alam
JAWA BARAT, Bandung, 2,50 ha, GB No. 6/1919 Staatsblad 90, 21 Februari 1919
(ais)

1 komentar:

  1. Matur Thank You....

    Ada tugas tentang itu semua... Sangat cocok

    Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

    BalasHapus